Rekomendasi Buku Keren Yang Wajib Buat Dibaca



Jadi gini, karena sekarang Hari Buku Nasional gimana kalo kita nulis-nulis seputar buku-buku yang goks, kece abis! Artikel kali ini gue mau ngerekomendasikan buku bacaan yang oke banget, yang keren betul, yang bakal hidup kalian jadi: "Anjer, gue kenapa maen instagram mulu?!" WOKWOKWOK

Apalagi kalo masih status mahasiswa, idealis serta integritas masih meluap-luap yoi! Dan buku yang gue rekomendasikan juga agak susah dicari, makanya ini buku bukan sembarangan buku. So, gue jamin kalo buku bacaan ini, kalian bakal tidak menyesal bacanya. Okeh deng, jangan kelamaan di udara, nih bukunya gengs:


1. Madilog - Tan Malaka

Sumber foto: team dinpaper


Emang agak berat ini buku wkwk, tapi gue taro nomor wahid! Dulu ada seorang tokoh pejuang Indonesia namanya Tan Malaka beliau lahir di Sumatra Barat, gue pribadi menganggap beliau sebagai the true founding father of Indonesia. Dengan karyanya yang luar biasa dan beliau orang yang pertama menulis konsep Republik Indonesia. Karena politik masa lalunya bukunya dilarang keras beredar, salah satunya buku Madilog ini yang merupakan singkatan dari Materialisme Dialetika Logika. Tapi sekarang udah banyak kok di toko-toko buku.

Dalam buku ini, kita harus berpikir dengan menggunakan logika, berpikir secara rasional dan mengacu pada bukti untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. Bangsa Indonesia yang memandang bahwa apa yang terjadi di dunia ini dipengaruhi oleh kekuatan keramat yaa gaib-gaib gitu, atau Tan Malaka menyebutnya cara berpikir logika mistika. Melihat cara pandang bangsa Indonesia kala itu yang masih banyak berpikir logika mistika maka Tan Malaka melahirkan Madilog. Buku ini menghimbau bahwa kita harus keluar dari keterbelakangan dan ketertinggalan. Sebuah quote dari buku Madilog favorit gue
Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menggangap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali. - Tan Malaka
 
2. Catatan Seorang Demonstran - Soe Hok Gie

Sumber foto: team dinpaper


Siapa yang engak kenal Soe Hok Gie sihh? Pemuda yang hidup di era transisi Orla-Orba ini sangat digandrungi oleh pemuda sekarang, apalagi para pecinta alam dan gunung, panutanQu nya pasti beliau, yap beliau adalah salah satu anggota Mapala (Mahasiswa pecinta alam) di Universitas Indonesia. Nah, itulah yang membuat gue suka dengan Gie, sama-sama suka naek gunung HAHAHA. 

Engak cuman itu doang dong keren nya! Gie juga sosok yang idealis bagi kaum intelektual muda Indonesia dari generasi ke generasi. Buku ini adalah kumpulan catatan seorang aktivis mahasiswa yang idealis dan agak bucin dikit walaupun ke-uwuwan-nya agak ngambang~
Hanya ada dua pilihan, menjadi apatis atau mengikuti arus. Tetapi aku memilih untuk jadi manusia merdeka. - Soe Hok Gie
 
 3. Pergolakan Pemikiran Islam - Ahmad Wahib

Sumber foto: team dinpaper


Bukan cuman Soe Hok Gie aja, ada juga sebuah buku catatan seorang pemuda yang mati muda juga. Buku Pergolakan Pemikiran Islam ini ditulis oleh Ahmad Wahib, beliau yang lahir di Sampang, 9 November 1942 pemikir dan pembaharu islam. Semasa kecilnya Wahib yang tumbuh di tempat yang memiliki keagamaan yang sangat kuat dan lagi bapaknya adalah seorang pemimpin pesantren dan dikenal luas dalam masyarakat.

Ahmad Wahib adalah aktivis dan tokoh yang sangat moderat dalam urusan agama, hal ini juga dikarenakan lingkungan yang pluralistik, di dalam bukunya beliau menceritakan kehidupannya ketika tinggal di asrama Katolik. Buku ini berisikan tentang pemahaman islam yang dinamis. 

Buku catatan ini disunting oleh Djohan Effendi dan Ismed Natsir. Bahkan seorang Gus Dur pernah menulis tentang dirinya pada buku 'Tuhan Tidak Perlu Dibela'. Sebuah kutipan yang gue suka banget dari Ahmad Wahib
Aku bukan nasionalis, bukan katolik, bukan sosialis. Aku bukan buddha, bukan protestan, bukan waternis. Aku bukan komunis. Aku bukan humanis. Aku adalah semuanya. Mudah-mudahan inilah yang disebut muslim. - Ahmad Wahib
 
 4. Habis Gelap Terbitlah Terang - R.A. Kartini

Sumber foto: team dinpaper


Buku Habis Gelap Terbitlah Terang atau Door Duisternis Tot Licht adalah kumpulan surat-menyurat Raden Ajeng Kartini kepada para sahabat penanya di Belanda. Sewafatnya R.A. Kartini, surat-surat ini dikumpulkan oleh Mr. J. H. Abendanon dan dibukukannya. Yang kemudian menjadi bukti besarnya keinginan Kartini untuk melepaskan perempuan dari diskiriminasi yang sudah membudaya.

Pada buku ini tertulis bahwa Kartini menularkan semangat untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan kaum laki-laki. Beliau mengaungkan semangat kepada kaum perempuan dengan semboyan "Kita harus membuat sejarah baru, kita mesti menentukan masa depan kita yang sesuai dengan keperluan kita sebagai kaum perempuan yang harus mendapat pendidikan yang layak seperti halnya kaum laki-laki". Kartini bukan hanya bergerak untuk kesetaraan, beliau adalah sosok cahaya yang mematahkan kekangan sistem feodal serta sifat konservatif yang sudah membudaya di tanah Jawa.

Tuhan memberikan umur Kartini hanya 25 tahun saja meski begitu pendek namun gagasan, semangat dan impiannya sungguh abadi. Impian Kartini dan cita-cita mulianya harus kita lanjutkan untuk masa depan yang lebih indah.
Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh. Demikianlah pula dalam hidup manusia. Karena ada angan-angan muda mati, kadang-kadang timbullah angan-angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikannya buah. - R.A. Kartini

Nah segitu dulu ya! Jangan lupa membaca buku, sambil dengar Simfoni No. 9 "Ode to Joy" - Ludwig van Beethoven dan Canon in D - Johann Pachelbel. Sekian dari gue terima kasih!

Selamat Hari Buku Nasional
17 Mei 2020





0 komentar:

Post a Comment