Sedikit bercerita saya adalah korban body shaming dulu di zaman sekolah. Di ejek soal fisik sampai saya pernah berfikir " apa iya saya sejelek itu ? ". Dalih hanya bercanda adalah tameng bagi mereka yang melakukan body shaming secara verbal agar membenarkan tindakan mereka. Saya rasa ha lini mulai berbahaya jika hal yang penting dan sensitif di anggap hanya sekedar bahan bercandaan saja padahal gak ada yang lucu sama sekali dari hal itu.
Saat dilempar kalimat " kok lu jelek banget si, dasar gendut, gigi lu kok gitu " saya hanya bisa diam mau melawan juga bingung mau ngelawan gimana. Dulu mungkin kalo sekarang saya bisa counter attack tapi kayaknya hal semacam ini kalau di balas dengan marah-marah ke orang yang melakukan bakal sama aja bisa jadi dia malah menjadi-jadi dan balik lagi, kata baperan dan cuma bercanda keluar sebagai pembenaran akan hal itu.
Seharusnya sebagai manusia kita bisa saling menghargai satu sama lain, menghargai perbedaan kepercayaan, menghargai perbedaan pendapat, menghargai perbedaan latar belakang baik itu budaya, ekonomi, dan pendidikan, dan menghargai bentuk fisik orang lain. Body shaming bisa berdampak buruk kepada korban. Hilang percaya diri, malu, sampai bisa menyakiti diri sendiri mungkin saja bisa terjadi kepada korban karena body shaming yang mereka dapat. Dalih hanya bercanda tidak menjadi pembenaran bahwa body shaming itu boleh dilakukan kalau niatnya hanya bercanda. Melakukan body shaming tidak membuat lu keren dan lucu sama sekali boss.
0 komentar:
Post a Comment