Berhenti Menerjang Ombak




Aku berhenti untuk melanjutkan menerjang ombak yang melelahkan. Luka yang aku dapat sudah cukup banyak, sampai rasa sakit menjadi sahabat di setiap langkah. Berhenti membuat ku diam sejenak untuk sekedar menyembuhkan luka dan menata hati yang patah. Usaha yang aku lakukan sepertinya tak akan berhasil, ombak yang aku terjang terlalu besar sedangkan aku hanya menggunakan sampan sederhana untuk sampai ke tujuan. Kamu terlalu jauh untuk aku gapai.

Aku tahu usaha tidak akan mengkhianati hasil , ya aku selalu mencobanya sampan ku pernah terbalik dan rusak sampai akhirnya aku diselamatkan oleh semangat ku sendiri untuk bisa ke tepian dan merancang sampan ku kembali agar bisa menerjang ombak yang besar dan sampai ke tujuan. Ya memang payah aku terlalu pasrah tapi sebelum berhenti aku sudah banyak berusaha, walaupun tidak sampai ke tujuan aku senang, aku bisa buktikan setidaknya sampan sederhana ku pernah menerjang ombak besar bahkan sampan yang besar sekali pun belum tentu berani.

Kamu terlalu jauh 
Atau
Aku terlalu rapuh

Hai Pulau, pulau itu sebutan aku untuk kamu tempat yang ingin aku tuju. Terimakasih sudah menjadi  pengalaman berjuang ku yang paling hebat. Walau akhirnya kamu lebih memilih yang singgah di samping mu itu kapal laut yang besar dan hebat, aku tetap senang melihat itu. Pulau yang indah di sampingnya ada kapal laut yang besar dan hebat. Aku dan sampan sederhana ku punya cerita hebat, cerita bagaimana seorang laki-laki berjuang untuk sampai ke pulau dengan sampan sederhananya yang harus menerjang ombak besar. 
 


0 komentar:

Post a Comment